Semangat yang tak kenal putus asa.

hari itu hari sabtu aku pulang sekolah Sekitar jam 1, saat sampai di rumah kebiasaan yang sering di lakukan anak-anak pelajar adalah mengganti seragamnya, namun berbeda dengan gue, gue sepulang sekolah langsung ngambil HP (handphone) untuk ngecek sms dari teman2 ataupun dari cewek gue. kebetulan saat gue liat sms, ada sms masuk dari teman di kampung melintang. smsnya berbunyi seperti ini 'Malam ini melintang bergoyang'. waahhh, kalau baca sms seperti itu senang rasanya, karena akan ada acara elektun tuh.
gue langsung daftar sms gratis kemudian balas sms dia. 'acaranya dimna mlm ini', itu bunyi sms gue. dia jawab 'di kampung tengah'. singkat cerita, gue pun langsung sms Ilham, teman merangkap jadi sahabat gue. Saya : 'cuk, mlm ini acara di melintang, datangi kah ?'
Ilham : 'nanti dulu, aku tanya sama anggota yang lain mau berangkat nggak malam ini'.
saya : 'oke deh cuk, kabari aku yaa nanti.
Ilham : 'oke wall, siip'.
Saya : 'Siip'.
Singkat cerita sekitar jam 4 sore ada sebuah pesan masuk di hp gue, gue buka tenyata sms dari ilham dan pesannya berbunyi 'wall, malam ini jadi berangkat, ikut kah ?'. gue pun senang, karena bakalan rame kalau nonton acara elektun malam minggu sama teman2, gue jawab sms dari ilham 'oke cuk, aku ikut, jemputi nanti habis maghrib'.
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba yaitu setelah shalat maghrib, tiba2 ada sms dari ilham 'wal siap2, kami udah mau berangkat',, gue pun langsung siap2 dan balas sms ilham 'oke cuk, nanti kalau sam sampai tempat ku, sms aja'. tidak lama kemudian ada sms dari ilham 'wal, kami sudah di tempat mu, cepat turun', gue pun langsung mendatangi teman2 di perahu. kami seperti biasa berangkat ke melintang menggunakan perahu, karena itu satu2nya akses untuk dapat mencapai kampung melintang adalah menggunakan perahu.
saat mencapai melintang, ternyata acara elektunnya belum di mulai, sembari menunggu acaranya di mulai. gue dan teman2 jalan2 keliling kampung melintang sambil liat2 dan cari2 cewek.
saat acara dimulai, kami semua berkumpul di depan pentas sambil menyaksikan para artis nyanyi. dengan asiknya mendengarkan lagu2 yang di bawakan artis, semuanya pun bergoyang sampai selesai acara. karena acaranya selesai, maka kami pun berangkat pulang menuju muara muntai. di tengah perjalanan pulang, kami mendapat kesialan. karena gelap dan tidak membawa senter, kami pun ternyata salah jalan sampai-sampai mesin ketinting / ces yang kami pakai mengenai jaring yang di pasang para nelayan. sialnya lagi kami tidak membawa peralatan untuk memotong jaring tersebut, kami hanya menggunakan tangan kosong untuk memotong jaring tersebut. satu jam sudah berlalu, namun kami masih tetap berada di tengah lautan luas yaitu danau melintang. dengan usaha yang keras, akhirnya jaring yang tersangkut bisa kami lepaskan. namun rupanya kesialan masih berpihak kepada kami, paku yang di gunakan untuk menahan kipas jatuh dan tidak bisa di temukan. kami mencari paku di perahu, namun kami tidak mendapatkannya. karena kami anak muda yang tak pernah putus asa, kami menggunakan tali sebagai pengganti paku. dan kami  pun bisa melanjutkan perjalanan pulang, walaupun jalannya hanya pelan-pelan. tak terasa kampung muara muntai sudah terlihat, namun jam menunjukkan pukul 3.00. dengan semangat yang kuat dan tak putus asa akhirnya kami bisa mencapai muara muntai. begitulah sedikit cerita nyata yang di padukan dengan karangan sendiri.
0 Komentar untuk "Semangat yang tak kenal putus asa."

Back To Top